Cara Menanam Semangka

Cara menanam semangka yang baik, akan menghasilkan panenan yang baik pula. Untuk itu maka setiap tahap proses penanaman harus dilakukan dengan seksama agar dapat diperoleh hasil panen yang maksimal. Berikut ini beberapa persyaratan dan tahapan proses penanaman buah semangka yang baik.


  1. Syarat Tumbuh


Semangka berasal dari Afrika, Oleh karena itu tanaman semangka merupakan salah satu tanaman yang tahan kering, sesuai dengan daerah asalnya.
  • Areal penanaman semangka sebaiknya berada pada ketinggian kurang dari 400m dari permukaan air laut. Jika ditanam pada ketinggian di atas 400m, maka pertumbuhan tanamannya kurang baik, sehingga menghasilkan buah yang bermutu rendah.
  • Curah hujan yang ideal untuk tanaman ini adalah antara 40-50 mm/bulan. Jika curah hujan pada area penanaman terlalu tinggi maka tanaman akan mudah terserang hama penyakit dan bakal buah akan menjadi gugur.
  • Tanaman semangka memerlukan penyinaran matahari penuh. Jika penyinaran kurang akan mengakibatkan tanaman sulit berbunga, bunga mudah rontok, sehingga waktu panen menjadi mundur.
  • Suhu udara optimal yang menunjang pertumbuhan tanaman semangka adalah antara 20-300C.
  • Tanaman ini membutuhkan kelembaban yang cenderung rendah. Jika terlalu tinggi maka akan menyebabkan tumbuhnya jamur yang dapat merusak tanaman.
  • Kondisi tanah yang sesuai untuk tanaman semangka adalah tanah yang kaya akan bahan organik, cukup gembur dengan sedikit pasir, dan bukan merupakan tanah asam. Tanah dengan tingkat keasaman (ph) antara 6,5-7,2 merupakan media tanam yang baik. Jika tanah terlalu asam (ph kurang dari 5,5), dapat dilakukan pengapuran untuk mengurangi keasaman tanah.


  1. Tahap Persiapan Tanaman


Pada tahap ini, dilakukan persiapan pada benih semangka yang akan ditanam.
  • Tahap awal, benih bisa direndam di dalam larutan yang mengandung fungisida atau bakterisida, untuk menghindari timbulnya penyakit pada tanaman semangka. Kemudian benih diangkat dari perendaman dan ditiriskan.
  • Selanjutnya benih dikecambahkan. Proses ini dilakukan pada area yang tidak terkena sinar matahari langsung.
  • Jika sudah berkecambah, benih dipindahkan ke polybag yang berisi media tanah persemaian. Proses persemaian dilakukan di area yang cukup memperoleh sinar matahari, namun terlindung dari hujan. Proses ini bisa dilakukan di atas bedeng, dengan cara ditutup dengan plastik.
  • Hindari serangan hama seperti kutu daun dan kepik pemakan daun.


  1. Tahap Persiapan Lahan


Tanaman semangka tidak baik ditanam terus menerus pada lahan yang sama. Penggunaan lahan bekas tanaman padi, tebu, atau jagung adalah yang paling baik untuk semangka.
  • Tahap awal, areal lahan harus dibersihkan baik dari tanaman sebelumnya maupun batu dan material keras lainnya.
  • Yang kedua adalah membuat bedengan, agar air yang ada di dalam lahan mudah dialirkan.
  • Tahap berikutnya adalah memperhatikan derajat keasaman tanah. Jika tanah terlalu asam (ph kurang dari 5,5), perlu dilakukan pengapuran untuk mengurangi keasaman tanah.
  • Kemudian dilakukan pemupukan awal, menggunakan pupuk organik dan pupuk buatan.
  • Setelah dipupuk, dilakukan pembuatan lubang tanam pada tanah dengan kedalaman 8-10 cm. Jarak antar lubang adalah sekitar 80-100cm, dan berjarak 20-30cm dari tepi bedengan. Lubang tanam ini dibuat seminggu sebelum tanaman semangka dipindahkan.


  1. Tahap Penanaman


Pada tahap ini, dilakukan proses pindah tanam bibit semangka dari persemaian ke areal penanaman.
  • Setelah tumbuh 2-3 daun (kurang lebih 12-14 hari di persemaian), bibit telah siap dipindah ke areal penanaman. Waktu yang terbaik untuk pemindahan adalah sore hari, dan plastik polybag tidak perlu ikut ditanam.
  • Akar beserta media persemaian dimasukkan ke dalam lubang tanam, kemudian disiram
  • Penanaman diatur sedemikian rupa (tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dangkal) agar pangkal batang semangka berada di permukaan bedeng.


  1. Tahap Pemeliharaan


Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam proses pemeliharaan tanaman semangka.
  • Penjarangan. 
Jika tanaman terlalu lebat, dilakukan penjarangan dengan cara memangkas batang dan daun yang tidak dibutuhkan.


  • Penyulaman. 
Penyulaman adalah penggantian bibit yang tumbuh kurang sempurna atau mati dengan bibit yang baru.


  • Menyulurkan ranting. 
Setelah ranting tanaman semangka memanjang, ranting disulurkan agar dapat merambat membentuk siku-siku dengan baris tanaman. Bila ranting tanaman terlalu berhimpitan maka akan mudah terserang penyakit. Di samping itu bunga semangka akan mudah rontok. 
  • Penyiangan. 
Pada ujung cabang sekunder, cukup disisakan 2 helai daun saja. Maka dilakukan penyiangan, dengan cara memotong ranting yang tidak diperlukan.


  • Penyerbukan   
Penyerbukan pada tanaman semangka dapat dibantu oleh serangga. Namun pada semangka tanpa biji, penyerbukan harus dibantu oleh manusia. Serbuk sari semangka tanpa biji (mandul) disilangkan dengan semangka berbiji agar dapat menghasilkan buah. Oleh karena itu bila dilakukan penanaman semangka tanpa biji harus juga disertai dengan semangka berbiji, dengan perbandingan 10:1. Bunga jantan dari semangka berbiji diserbukkan dengan bunga betina semangka tanpa biji yang sudah mekar. Penyerbukan ini harus dilakukan merata agar dapat menghasilkan buah yang baik.  
  • Perempelan buah. 
Pada tahap ini dilakukan penyortiran dan pengambilan buah. Untuk semangka jenis besar, dalam 1 tanaman cukup dipelihara 1-2 buah saja. Sedangkan untuk semangka jenis kecil, dalam 1 tanaman cukup dipelihara 3-4 buah saja. Buah yang paling baik berada pada posisi + 1m dari pangkal batang atau di atas daun yang ke-13. Buah yang berada di dekat pangkal batang sebaiknya dibuang.


  • Pemupukan. 
Pupuk organik dapat digunakan untuk menyehatkan daun dan membantu pemasakan buah semangka.


  • Pengairan dan penyiraman. 
Pengairan secara berkala harus dilakukan untuk menjaga kelembaban tanah tetap baik. Air dapat dialirkan menggunakan saluran di antara bedengan.


Perlu dilakukan pengendalian terhadap hama dan penyakit pada tanaman semangka dengan cara seksama, agar diperoleh hasil panen yang maksimal.


  1. Masa Panen


Masa panen buah semangka dipengaruhi oleh cuaca dan jenis bibitnya. Pada umumnya semangka dipanen setelah berumur 70-100 hari setelah penanaman. Jika terjadi perubahan pada warna buah, dan batang buah semangka mulai mengecil, maka saat itulah buah telah siap untuk dipetik.

Pemetikan buah sebaiknya dilakukan ketika cuaca cerah dan tidak berawan. Dengan demikian maka buah berada dalam kondisi kering permukaan kulitnya, sehingga akan tahan lama selama dalam penyimpanan. Dan yang juga perlu diperhatikan adalah pemetikan buah semangka sebaiknya dilakukan beserta tangkainya.

Kematangan buah semangka tidak selalu serempak dalam satu areal penanaman. Oleh karena itu masa panen bisa dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah memetik buah yang memang benar-benar siap penen, tahap kedua adalah memetik sisa panen. Jika pada tahap kedua masih ada buah yang belum siap panen, maka dapat dilakukan pemetikan tahap ketiga, yaitu ketika daun-daun semangka sudah mulai mengering dan buah sudah tidak dapat berkembang lagi.

Kembali ke atas