Beragam Manfaat Cabe

Bagi penggemar rasa pedas, cabe merupakan salah satu bumbu wajib yang harus ada dalam setiap sajian makanan. Namun tahukah anda, bahwa di balik rasa pedasnya, cabe ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari cabe:
  • Senyawa capsaicin, yang merupakan penyebab rasa pedas pada cabe, memiliki manfaat sebagai antibiotik alami.
  • Pilek dan hidung tersumbat dapat mereda kerena cabe. Hal ini dikarenakan capsaicin dapat bekerja mengencerkan lendir, sehingga hidung menjadi tidak tersumbat.
  • Keluhan sakit kepala dan nyeri sendi juga dapat mereda karena cabe. Hal ini terjadi karena rasa panas dan pedas yang berasal dari capsaicin akan menghadang pengiriman sinyal rasa sakit dari pusat sistem saraf ke otak. Obat salep pereda rasa sakit pada umumnya mengandung bahan ini, dan berfungsi merangsang pelepasan hormon endorphin yang dapat mengurangi rasa sakit.
  • Nafsu makan akan meningkat karena cabe. Hal ini disebabkan oleh capsaicin yang dapat merangsang produksi hormon endorphin. Hormon inilah yang mampu membangkitkan rasa nikmat dan bahagia pada diri penikmatnya.
  • Cabe juga bisa menurunkan resiko terkena penyakit jantung koroner, penyumbatan pembuluh darah, stroke, dan juga impotensi. Dengan mengkonsumsi cabe secara rutin, darah akan cenderung tetap encer dan mencegah terjadinya kerak lemak pada pembuluh darah.
  • Adanya vitamin C dan betakaroten pada cabe dapat berfungsi sebagai antioksidan, yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah afrodisiak, ketidaksuburan atau infertilitas, serta memperlambat terjadinya proses penuaan.
  • Cabe dapat membantu menurunkan berat badan. Hal ini disebabkan oleh rasa pedas pada capsaicin yang bekerja membakar lemak dan mengeluarkannya bersama dengan keringat.
  • Dalam takaran yang tidak berlebihan, capsaicin bisa menurunkan asam lambung dan bekerja sebagai anti inflamasi.
  • Cabe berfungsi melancarkan proses pencernaan. Ketika cabe sedang dihancurkan di mulut, produksi saliva akan meningkat. Cabe membantu mengosongkan isi lambung dan dengan cepat mengeluarkan makanan dari dalam perut. Hal ini dikarenakan saraf-saraf yang bekerja mengatur gerakan perut bersifat sensitif terhadap capcaisin.
  • Ekstrak buah cabe rawit memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans, semacam jamur yang tumbuh pada permukaan kulit.

Banyak bukan, manfaat cabe bagi kesehatan. Namun jangan lupa bahwa mengkonsumsi cabe secara berlebihan juga bisa memberikan efek samping yang negatif, seperti rasa mulas pada perut, diare, dan panas pada anus.

Jika kita merasa kepedasan setelah makan makanan yang pedas, kita bisa menguranginya dengan minum air yang hangat-hangat kuku. Memang pada awalnya air hangat yang kita minum seperti menambahkan rasa pedas, namun sebenarnya cara ini akan lebih cepat meredakan daripada minum air yang dingin. Cara yang lain adalah dengan minum yogurt. Semoga bermanfaat.


Dirangkum dari berbagai sumber.

Mengatasi Hama dan Penyakit Tanaman Cabe

Pengendalian terhadap hama dan penyakit tanaman cabe mutlak dilakukan. Hal ini merupakan suatu keharusan jika kita ingin mendapatkan hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa jenis hama dan penyakit tanaman cabe serta cara-cara pengendaliannya.

  1. Hama Tanaman Cabe


Kutu Daun
Kutu daun biasanya bersembunyi di bawah daun. Kutu yang menyerang biasanya berasal dari jenis Myzus persicae. Jika terserang kutu, maka daun pada tanaman cabe akan menjadi kering dengan permukaan yang keriting. Di samping itu, kutu daun juga berpotensi mengundang berbagai penyakit secara tidak langsung. Pengendalian secara teknis dapat dilakukan dengan memetik daun-daun yang terserang dan memusnahkannya. Penanaman cabe yang berdekatan dengan melon, semangka, dan kacang panjang sebaiknya dihindari. Perkembangan kutu daun dapat ditekan dengan penggunaan plastik mulsa perak dan dengan menjaga kebersihan lahan. Secara kimiawi, pengendaliannya dapat dilakukan dengan penggunaan insektisida.

Hama Thrip Parvispinus
Tanaman cabe yang terserang hama ini memiliki gejala daun yang berkerut dengan bercak klorosis. Terdapat warna keperak-perakan seperti tembaga pada lapisan bawah daun. Koloni hama thrip biasanya berkeliaran di bawah daun. Hama ini bisa dikendalikan dengan menggunakan insektisida.

Hama Tungau
Jika daun cabe berwarna kuning kecoklatan yang tergulung dan terpluntir ke bagian bawah sepanjang tulang daun, menandakan bahwa tanaman cabe telah terserang hama tungau. Pucuk tanaman akan menebal dan berguguran sehingga menyisakan batang dan cabangnya. Pengendalian hama ini adalah dengan menggunakan insektisida.

Ulat Tanah
Ulat tanah pada tanaman cabe melakukan aktivitas makan dan bertelur pada malam hari. Ulat ini akan memakan tanaman cabe yang masih muda dengan cara memotong tangkai atau batang tanaman. Pada siang hari ulat akan bersembunyi di dalam tanah. Pengendalian secara teknis dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan dan memusnahkannya. Secara kimia, dapat menggunakan insektisida.

Ulat Grayak
Tanaman cabe yang terserang ulat grayak, akan terlihat adanya bintil-bintil atau lubang-lubang pada daun dan daging buahnya. Jika sudah parah, daun cabe akan terlihat gundul hanya tersisa rantingnya saja. Pengendalian secara teknis dapat dilakukan dengan mengumpulkan dan memusnahkan ulat, serta dengan melakukan penyiangan pada rumput di sekitar tanaman cabe. Secara kimiawi, pengendaliannya dengan menggunakan insektisida.

Ulat Buah
Ulat buah pada tanaman cabe adalah dari spesies Helicorvepa sp. Ulat ini dapat dikendalikan secara kimiawi dengan penggunaan insektisida.

Lalat Buah
Lalat buah atau Bactrocera dorsalis yang menyerang tanaman cabe bisa menyebabkan kerontokan buah. Buah yang telah rontok, jika dibelah akan dapat ditemui larva lalat di dalamnya. Jika buah ini tidak segera dibersihkan dari lahan, maka larva tersebut akan menjadi pupa di dalam tanah yang dapat menyebabkan terjadinya siklus serangan lalat secara berulang. Secara teknis, pengendalian dapat dilakukan dengan mengumpulkan buah cabe yang rontok dan membakarnya. Lalat buah ini juga terdapat pada beberapa jenis buah seperti pisang, belimbing, jeruk, serta beberapa bauh yang lain. Oleh karena itu sebaiknya hindari penananam cabe yang berdekatan dengan kebun buah.


  1. Penyakit Tanaman Cabe


Rebah Semai
Rebah semai pada tanaman cabe, memiliki gejala tanaman yang nampak terkulai karena pembusukan batang. Rebah semai ini disebabkan oleh cendawan. Pengendaliannya adalah dengan membuang tanaman yang telah terserang penyakit beserta tanahnya. Di samping itu juga dengan mengatur kelembaban dengan cara mengurangi naungan dan mengurangi penyiraman. Secara kimiawi pengendalian dilakukan dengan penyemprotan fungisida.

Layu Bakteri
Layu bakteri pada tanaman cabe disebabkan oleh bakteri Pseudomonas sp. Cara pengendalian layu bakteri adalah dengan memusnahkan tanaman cabe yang telah terserang penyakit, meningkatkan derajat keasaman (ph) tanah, serta dengan penyemprotan bakterisida pada tanaman.

Layu Fusarium
Layu Fusarium disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum. Untuk mengendalikan layu fusarium, dapat dilakukan beberapa cara yaitu dengan memusnahkan tanaman cabe yang terserang penyakit, dan dengan melakukan penyemprotan fungisida.

Busuk Phytophtora
Busuk phytopthora disebabkan oleh cendawan Phytophtora infestans. Untuk mengatasi penyakit ini dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida.

Busuk Kuncup
Cendawan Choanephora cucurbitarum adalah penyebab dari penyakit busuk kuncup. Pengendaliannya adalah dengan penyemprotan fungisida secara sistemik.

Bercak Cercospora
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Cercospora capsici. Penyakit ini juga diatasi dengan melakukan penyemprotan fungisida.

Patek atau Antraknosa
Penyakit patek disebabkan oleh cendawan Gloesporium piperatum dan Colletotrichum capsici. Penyemprotan fungisida secara sistemik merupakan pengendalian yang dapat dilakukan secara kimiawi.

Embun Bulu
Tanaman yang terserang embun bulu memiliki gejala adanya bercak klorosis dengan permukaan yang berbulu pada daun atau kotil. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Peronospora parasitica. Pengendaliannya adalah dengan memusnahkan tanaman yang terserang penyakit, serta dengan mengatur kelembaban.

Penyakit yang Disebabkan oleh Virus
Terdapat beberapa macam virus yang menyerang tanaman cabe. Diantaranya adalah virus TEV, CMV, CTV, TMV, TRV, PVY, dan TRSV. Jika tanaman cabe telah terserang virus, maka pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara memusnahkan tanaman yang terserang virus tersebut serta inangnya agar tidak menular pada tanaman lain yang masih sehat. Virus pada tanaman cabe dapat dicegah dengan membersihkan gulma, hama, serta tanaman liar yang dapat berpotensi sebagai inang virus. Di samping itu, dengan menjaga kebersihan alat, lahan serta orang yang bekerja di lahan cabe juga dapat mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh virus ini.

Serangan hama dan penyakit pada tanaman cabe seringkali menjadi penyebab terjadinya gagal panen. Namun dengan melakukan pengendalian yang baik, maka resiko ini akan dapat dihindari.


Dikutip dari berbagai sumber.